BOJONEGORO | Matajawatimur.com – Kabar terkait pesta pernikahan anak Bupati Bojonegoro yang diselenggarakan di hotel bintang ternama Jakarta, tak semestinya menjadi bahan cemoohan dan berita miring.
Ungkapan tersebut dilontarkan oleh Gus Asim, seorang pengamat Sosial, Politik dan Budaya Indonesia, saat memberikan pandangan terkait kabar yang beredar.
Menurut Gus Asim, apa yang ramai dalam pemberitaan, media sosial dan perbincangan masyarakat umum tersebut kuranglah pas dan tepat, jika dikatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menanggung biaya perjalanan para tamu undangan, khususnya kalangan birokrasi Bojonegoro.
“Saya kira enggak mungkin itu terjadi, dikarenakan semua sudah memahami acara pernikahan anak Bupati itu bukan acara kedinasan. Jadi dalam pandangan kacamata dan pikiran saya, tidak mungkin Pemkab menanggung angaran perjalanan OPD, Kepala Sekolah, Camat, Kepala Desa atau tamu undangan lainnya menuju Ibu Kota,” ucapnya, Jumat (23/12/2022).
Selain itu, kepada awak media ini Gus Asim mengungkapkan, bahwa dalam menyikapi hal-hal seperti diatas, seharusnya semua pihak memiliki pemikiran yang luas dan positif.
Mengapa begitu.?
Ia menggambarkan, ibarat orang tua memiliki hajat (acara) dan si anak mendapat undangan untuk menghadiri, maka pastilah akan berusaha untuk datang. Bahkan semisal anak tersebut tidak mempunyai biaya untuk berangkat, tentunya mereka akan berupaya mencari-cari agar bisa tetap datang.
“Bukankah itu hal yang lazim dan lumrah.? Menurut saya, mari kita sudahi pemikiran yang negatif serta cemohan terkait pesta pernikahan anak Bupati Bojonegoro. Biarlah beliau berserta keluarga menikmati masa-masa bahagia dengan Ngunduh Mantunya, dan mari masyarakat Bojonegoro mendoakan yang terbaik untuk kebahagian serta kesehatan keluarga besar Bupati Bojonegoro,” pungkas Gus Asim. (**)
Reporter : Iwan/Pradah