Tuban, matajawatimur.com | Setelah beberapa waktu tidak melakukan aktivitas ilegal, kabar dugaan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar di SPBU Pertamina 54.623.10 Compreng kecamatan Widang Kabupaten Tuban dengan menggunakan jerigen kembali mencuat.
Dugaan ilegal buying tersebut dilakukan mulai siang hingga malam dengan bebas tanpa menggunakan persyaratan apapun, padahal pemerintah jelas-jelas menerapkan aturan tentang penjualan solar.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dilarang melayani konsumen yang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan jerigen plastik/Fiber, alasannya mengundang resiko kebakaran terlalu tinggi.
Hal itu telah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia termasuk Regulasi terkait.
Namun ternyata, di SPBU Compreng ini sering didapati SPBU yang menjual BBM dengan menggunakan jerigen yang diduga untuk dijual kembali, dan tidak memenuhi syarat-syarat pembelian yang sudah ditetapkan.
Seperti yang tampak pada SPBU 54.623.10 Compreng kecamatan Widang Kabupaten Tuban Jum’at malam (01/09/2023)
Tampak sebuah mobil L300, tengah melakukan pengisian BBM jenis solar dengan menggunakan beberapa jerigen plastik.
Pemilik mobil tampak mengantrikan Jerigen nya untuk diisi solar kemudian dinaikkan ke atas mobil pickup tersebut, sedangkan petugas SPBU dengan Santainya mengisi jerigen-jerigen solar tersebut tanpa mengindahkan aturan pemerintah.
Berkaitan hal tersebut, media matajawatimur.com akan melakukan klarifikasi kepada SPBU dan juga pihak Pertamina Jawa Timur pada Senin mendatang.
“Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, pembelian BBM Subsidi menggunakan jerigen dilarang. Begitu juga dengan pembelian BBM Non Subsidi dengan jerigen, juga haruslah disertai surat rekomendasi dan bukan untuk diperjual belikan kembali,” (Red)