Lamongan – matajawatimur.com | Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (tpt) di desa jatipayak kecamatan modo kabupaten Lamongan saat ini sangat dibutuhkan dan ditunggu-tunggu oleh para warga di sekitar.Selain bisa menahan tanah dari longgar juga memperkuat rabat beton di sepanjang jalan arah ke desa jatipayak tsb, hal itu juga mendapat respon positif bagi warga sekitar.

Untuk diketahui, proyek tersebut dianggarkan oleh dinas pekerjaan umum sumber daya air sebesar Rp 98.485.000 dan dikerjakan oleh CV. Putra Karya Nugraha
Dalam tahap pekerjaan proyek, terlihat sudah banyak yang retak-retak pada cor bagian atas dan pondasi proyek tembok penahan tanah (TPT) tersebut.

Artinya tidak sampai seumur jagung, sudah mulai rusak. Terlihat sejak tiga hari lalu, hingga saat ini, kamis (07/12/2023) belum ada perbaikan.
Saat kami melakukan klarifikasi tentang proyek tersebut, Wiji sebagai pemilik CV mengatakan akan melakukan perbaikan tanpa memberikan detai jawaban tentang kenapa kerusakan bisa terjadi, sehingga kuat dugaan bahwa proyek tersebut terdapat pengurangan material sehingga baru selesai dikerjakan sudah rusak.

Sungguh sangat disayangkan dengan kondisi fisik yang belum genap enam bulan ini. namun sudah pada retak dan hancur, hingga berakibat adanya kerugian negara berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Salah satu warga yang identitasnya tidak mau kami sebutkan mengatakan bahwa tpt ini sangat berguna untuk warga, namun kami menyayangkan kalau sekarang kondisinya sudah retak-retak dan bahkan ada yang patah.(Red)