BLORA | Matajawatimur.com – Pengamat sosial politik dan budaya Indonesia, Gus Asim menanggapi serius terkait carut marutnya proyek yang ada di Kabupaten Blora, seperti yang santer diberitakan oleh media-media online.
Menurut Gus Asim, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak pelaksana atau kontraktor pemenang lelang saja, kita harus kaji ulang penyebab semuanya.
“PUPR, Cipta Karya, Bina Marga, OPD, Kepala Daerah, harus bertangung jawab untuk semua itu,” ujarnya saat dijumpai awak media di Tamoza Resto, Kamis (24/11/2022).
Selanjutnya Gus Asim mengatakan, bahwa uang yang digunakan untuk membangun jalan yang berasal dari pinjaman Bank Jateng senilai 160 M tersebut, seharusnya digunakan totalitas dengan pengawasan ekstra ketat dan didukung oleh kuwalitas serta kuwantitas yang memadai dan seimbang.
“Bukan kesanya dikerjakan asal-asalan.! Semua hutang dari Bank Jateng senilai 160 M yang mengembalikan adalah masyarakat Blora, dan terkait carut marutnya proyek pekerjaan itu semua menjadi tangung jawab kepala daerah, yakni Arif Rohman selaku Bupati,” ungkapnya.
Selain itu, Gus Asim menegaskan, bahwa Bupati jangan kesanya tutup mata dan lepas tangung jawab soal carut marutnya proyek jalan di Blora yang dikerjakan oleh para pelaksana atau kontraktor, Bupati harus fokus untuk menyelesaikannya.
Jika memang ada indikasi pengondisian bagi -bagi fee atau upeti ke pihak-pihak tertentu terkait proyek tersebut, maka KPK, Kejari dan APH harus turun tangan untuk mengusut tuntas dan membongkar sendikat mafia proyek, khususnya yang ada di Kabupaten Blora.
“Rekan-rekan Media, LSM, OKP dan Masyarakat sangat ditunggu atensinya untuk turut serta mengawasi segala bentuk pekerjan proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora tersebut,” pungkasnya.
Disisi lain, Gus Asim menekankan, bahwa Keberhasilan seorang pemimpin atau kepala daerah bukan hanya bisa mendatangkan pejabat-pejabat besar untuk berkunjung ke Kabupaten Blora. Karena hal bukanlah keberhasilan atau prestasi yang patut dibanggakan, melainkan hanya buang-buang angaran daerah saja. [i1/**]