Lamongan – Matajawatimur.com | Pengerjaan Drainase Jalan di desa kedungbanjar Kecamatan Sugio diduga asal jadi, terlihat drainase yang menghabiskan anggaran BKKPD Kabupaten Lamongan sebesar Rp 100.000.000 sudah mulai pecah-pecah, dan putus di beberapa bagian. Kuat dugaan adonan semen tidak sesuai bestek.
Pantauan awak Media Matajawatimur dilapangan pada Sabtu (25/2/2023) terlihat beberapa bagian di beberapa sisi bangunan drainase tersebut, tampak pecah-pecah dan ada yang putus pada kedua sisi bangunan, dan ironisnya tidak dilakukan rehap atau perbaikan terhadap dinding yang pecah-pecah.
Mirisnya lagi bangunan drainase ini dikerjakan pada bulan November tahun lalu, sehingga kalau dihitung dari sekarang bangunan tersebut baru 4 bulan dikerjakan. Dari papan informasi yang kami lihat disitu dijelaskan bahwa proyek drainase tersebut Dikerjakan oleh TPKA Desa Kedungbanjar.
Terkait hal tersebut Media Matajawatimur mencoba untuk melakukan klarifikasi kepada kepala desa kedungbanjar kecamatan Sugio melalui WhatsApp, beliau mengatakan semua sudah sesuai bestek dan bahkan sudah di cek oleh pihak terkait, namun dirinya mengaku kalau tidak tau kalau proyek drainase tersebut sudah ada beberapa yang pecah-pecah.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua LSM JERAT, Miftah Zaini menyatakan bahwasanya bangunan yang dibangun menggunakan uang negara keberadaanya harus benar-benar diawasi dan diaudit sehingga kualitas bangunannya sesuai bestek, kuat dan tidak mudah rusak. (Tim investigasi)