Lamongan, matajawatimur.com || Hilir mudik dump truk pengangkut pasir dari wilayah penambangan ilegal desa kalisari dan tanggungan baureno belakangan ini dikeluhkan warga, polusi udara berdampak langsung kepada warga sekitar dan juga para pengendara yang secara kebetulan bersimpangan dengan dump truck ini.
Pengusaha galian seakan tutup mata karena merasa itu sudah bukan lagi wilayah mereka, namun keterkaitan usaha dan dampak polusi dari truck pengangkut pasir ini sangat mengganggu warga baik secara kesehatan maupun kebersihan, setiap hari mereka harus mengepel lantai rumah mereka, apalagi para pemilik toko yang berada di pertigaan desa banaran dusun gerdu
Para pedagang ini mengeluhkan debu yang masuk ke toko mereka, mengotori dagangan mereka sehingga para pembeli enggan untuk membeli, mereka hanya bisa pasrah mengeluh pun tidak pernah mendapatkan tanggapan dari para pengusaha galian atau sopir-sopir tersebut,
Mbah bik nenek tua pemilik toko dipertigaan jalan cincim lama desa banaran babat mengaku kini daganganya sepi akibat banyak barang-barang nya yang dijual jadi kotor sehingga berdampak pada pelangganya yang memilih beli di toko lainya,
Hal serupa dikeluhkan warga lainya di sekitar pertigaan cincim lama yang terdampak debu dari truk-truk galian ini, mereka berharap pihak pengusaha galian baik di desa tanggungan maupun kalisari yang dump truknya melintas di wilayah cincim lawas menyediakan penyiraman secara berkala ke jalan-jalan yang dilalui oleh truk pengangkut pasir tambang ini sehingga lingkungan mereka tidak tercemari lagi.
Untuk selanjutnya warga akan melakukan Dumas kepada polsek babat terkait galian dan dampak lingkungan yang terjadi sehingga nantinya bisa bekerjasama dengan kepolisian wilayah baureno sehingga bisa dilakukan tindakan maupun teguran sehingga permasalan ini menjadi perhatian Aph. (Red)