Lamongan, Matajawatimur.com | Disinyalir akibat tidak mengutamakan kualitas dan kuantitas pekerja Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rawa Cungkup, yang bersumber dari Angaran APBD Th 2023 dengan anggaran Rp. 2 Milyar lebih ini tampak dikerjakan kurang serius dan menggunakan material pasir kualitas rendah, sehingga nantinya kalau sudah jadi akan mempengaruhi kualitas bangunan sehingga akan mudah rusak kembali.

Proyek pengerjaan rehab saluran irigasi tersebut di duga kurangi mutu dan kualitas, bahkan azas manfaat bangunan tidak sesuai dengan spek, dan sangat di sayangkan sampai saat ini meninggalkan pembicaraan di masyarakat karena proyek yang sudah berjalan ini, masih tidak memasang papan informasi proyek.
Papan informasi tentang keterangan pengerjaan proyek tersebut juga diabaikan sehingga masyarakat tidak mengetahui proyek tersebut berasal dari mana menggunakan dana apa sehingga sangat layak kalau proyek tersebut dianggap proyek Siluman.
Jika memang pengerjaan proyek turap tersebut tidak ada papan plang proyek dari pihak pemborong atau CV yang mengerjakan proyek itu, jelas sudah melanggar UU No. 14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta Peraturan Presiden (Perpres) nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Selain itu masyarakat juga mengeluhkan adanya tumpukan material disebelah bahu jalan sisi kiri dan kanan, tentu menyulitkan para pengendara yang melewati, hal ini tentunya malah menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat, lemahnya pengawasan dinas terkait menjadikan pihak pelaksana seakan seenaknya saja melakukan pekerjaannya.
“Hal ini jelas menjadi sorotan masyarakat setempat, sebagai warga jelas mereka bingung, sebab mereka bayar pajak buat dana pembangunan juga, lantas kenapa pembangunan dilakukan seperti ini seakan dilakukan seenaknya pelaksana proyek.(Red)