Lamongan,matajawatimur.com | Maraknya jual beli limbah b3 di wilayah sambeng ngimbang dan Bluluk kabupaten Lamongan menjadi sorotan dibeberapa media online beberapa hari ini, apalagi saat ditemukan fakta Kawasan perhutanan sosial di wilayah hutan BKPH Bluluk Lamongan, Kawasan Pelindung Hutan, KPH Mojokerto dan saat ini sebagai cagar budaya Keraton Malowopati, kini lahannya diurug material yang diduga dari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

Meskipun pengelola menampik dugaan dampak negatif dari limbah tersebut namun argumen dari Rahmat Muza’in selaku Ketua DPP Lembaga Pengawas Jalanya Hukum Internasional (PJHI) dan sekaligus Pimpinan Cagar Budaya Malowopati Hadiningrat tidak mendasar, karena bagaimana pun juga untuk mengetahui limbah tersebut berbahaya atau tidak harus melalui uji lab, yang nanti akan dikeluarkan oleh dinas lingkungan hidup.

Apalagi penggunaan limbah tersebut digunakan untuk meratakan lahan karena materialnya seperti pasir urug yang kemudian ditumpuk dengan urukan pedel. Dampak lingkungan yang langsung bisa dirasakan adalah bau semacam minyak kelapa yang tidak sedap bahkan cenderung mengganggu apabila dihirup terus menerus.

Timbunan seperti ini juga dijumpai di Desa Sumber Sari Kecamatan Sambeng, seakan-akan tidak memperdulikan dampak matinya sumber mata air dan tanaman tidak bisa tumbuh lagi.
Dari beberapa lokasi ini kami menduga ada Aktor Besar berinisial B yang mensuplai limbah ini yang dan mengambil keuntungan pribadi tanpa memperdulikan kelestarian alam.
Sementara itu, Kanit II Pidter Satreskrim Polres Lamongan Ipda Mitro Rahwono ketika dihubungi perihal tersebut disampaikan melalui Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andy Nur Cahyo, “Dengan adanya informasi tersebut pihaknya menyampaikan terima kasih.
“Terima kasih atas informasinya. Selain itu, “Apakah masih ada kegiatan ndak terkait pembuangan limbah nya, akan kami lakukan pengecekan. “Nanti kami cek dulu ya. Perihal menanggapi hal tersebut, terang Ipda Andi, terkait tanggapan coba nanti kami laporkan dulu ke pimpinan.
Ditambahkan Ipda Andi, kami sampaikan ke pak Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP I Made Suryadinata,” tutupnya.
Terpisah, Andhy Kurniawan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Lamongan saat dikonfirmasi awak media soal urugan di kawasan perhutanan sosial dugaan dari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta dugaan adanya illegal logging.
Kaji Andhy sapaanya belum bisa memberikan tanggapan yang segnifikan, namun dia hanya bilang, saya masih muter atau keliling dengan kesibukan tugasnya. Sempat menanyakan, ucap Kaji Andhy, “Itu berupa apa, sekrapan aspal atau bekas bakaran?,” tanya Kaji Andy singkat.
Karena, selain sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaji Andhy yang juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, mungkin masih sibuk dengan pekerjaannya, ia belum bisa memberikan penjelasan. (Tim)