Lamongan, matajawatimur.com || Tanah hasil penggerukan embung di Desa Sukomalo Kecamatan kedungpring Lamongan diduga dijual belikan , hal tersebut terungkap dari keterangan warga yang didatangi wartawan yang mendatangi lokasi pengerukan embung di Desa Tersebut.
Semula Warga sekitar embung yang dikeruk tersebut merasa sangat resah dengan adanya transpotasi truck pengangkut tanah yang melintasi di sepanjang jalan desa, sehingga menimbulkan polusi debu diudara, dari akibat banyaknya tanah yang dimuat truk tersebut berjatuhan di badan jalan.
Dugaan adanya penjualan tanah dari pengerukan embung, sampai keluar desa Kepoh, kecamatan kepohabaru, terkesan adanya pembiaran, dan kabarnya ditengarai ada oknum perangkat Desa yang ikut dalam transaksi jual beli tanah hasil pengerukan embung ini.
Ditanya awak Media beberapa warga dusun longgean menyatakan bahwa memang adanya hilir mudik truk tersebut sangat menganggu warga, apalagi banyaknya tanah yang jatuh dari Truck pengangkut tanah kerukan ini.
“Hal tersebut juga tak hanya berdampak terhadap lingkungan, namun galian tanah yang kuat dugaan dijual di luar desa Sukomalo ini juga berdampak terhadap warga Kedungpring, desa sekitar,” keluh salah seorang warga yang menjawab pertanyaan awak media, Selasa (09/09/2024).
Dari pantuan Wartawan ini, bahwa Truck pengangkut tanah hasil galian tersebut menimbulkan keresahan warga desa karena truck pengangkut tanah tersebut melewati akses jalan poros Desa dan sekitar.
“Aktifitas truck pembawa tanah hasil pengerukan embung ini juga menimbulkan debu yang mengganggu warga yang tinggal di sepanjang jalan,” tambah Warga Yang lain yang mewanti wanti namanya untuk tidak di sebutkan.
Karena tanah yang jatih saat diangkut truck dibadan jalan menimbulkan debu hingga menjadi polusi udara, dannketika hujan bisa menyebabkan jalan licin dan kemungkinan bisa menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan, selain itu juga berdampak terhadap kesehatan warga sekitar yang berpotensi menyebabkan ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) seperti batuk, sesak, pilek bahkan dapat berakibat timbulnya penyakit.
Beberapa Warga setempat berharap kepada instansi terkait untuk mengambil tindakan terkait dampak di masyarakat, kemudian tentang galian tanah yang disinyalir bebas di jual ke desa sekitar oleh oknum kasun S.
Saat kami mencoba konfirmasi kepada kasun S lewat Whatsapp, beliau tidak menjawab pertanyaan konfirmasi kami.(Red)