Lamongan, || Jeleknya kualitas Proyek Jamula yang baru saja selesai dikerjakan Di wilayah Gembong – Dempel tidak perlu menunggu hitungan tahun namun sudah terlihat kurangnya kualitas proyek rabat beton gembong – dempel yang disitu terlihat sudah banyak yang pecah-pecah dan terkesan kurang matangnya perencanaan proyek tersebut.
infratruktur mempunyai peran signifikan dalam majunya suatu daerah, dan jalan menjadi kebutuhan utama untuk menunjang setiap aktivitas maupun pekerjaan manusia,
“Jalan yang buruk juga bisa memberi dampak buruk juga, keluhan masyarakat di wilayah utara, tengah selatan Lamongan yang mengeluhkan jalan rusak,
Anggaran proyek rabat beton dari APBD Senilai Rp. 1.600.000.000 ternyata tidak menjamin program andalan Bupati yes bagus. Banyaknya patahan rabat beton menunjukan kurangnya perawatan dan keseriusan pelaksana dalam pembangunan jalan mulus lamongan

Kami mencoba konfirmasi kepada pelaksana proyek yang bernama farid, namun upaya komunikasi kami melalui pesan Whatsapp tidak mendapatkan respon positif hanya dibaca saja tanpa memberikan jawaban, bahkan saat kami menyinggung soal papapn informasi publik dan penambalan menggunakan aspal pada beberapa titik proyek jalan beton tanpa mencari tahu penyebab dari pecahan tersebut sehingga terkesan hanya dengan penambalan menggunakan aspal masalah akan selesai.
Tim pelaksana diduga kuat mengabaikan melaksanakan pasca beton sudah dicor yang harusnya ditutup kembali menggunakan plastik ataupun karung goni pada permukaannya. Hal ini bertujuan agar proses pengersan dapat terbentuk dengan sempurna.
Melihat kerusakan Jamula gembong-dempel yang sudah banyak pecah seharusnya proyek tersebut ditolak oleh pihak Bina Marga dan harus di bongkar ulang. Karena bagaimanapun juga program Jamula bukan program main-main yang dikerjakan asal-asalan. Pihak PU Bina Marga harus serius menyikapi hal tersebut. (Red)