BOJONEGORO | Matajawatimur.com – Amburadul, bangunan tembok penahan tanah (TPT) disisi jalan poros kecamatan turut Desa Katur, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro disinyalir asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi.
Selain terlihat bengkok-bengkok tak beraturan, permukaan bangunan TPT tersebut juga nampak tinggi rendah, sehingga semakin menguatkan dugaan kurangangnya volume pekerjaan.
Menelisik lebih jauh, sisi bagian luar bangunan juga dipenuhi tonjolan batu-batu koral yang terindikasi tidak tercampur rata saat proses pembuatan bahan (adukan) cor.
Menurut salah satu sumber yang enggan disebut namanya, bangunan TPT tersebut juga disinyalir tidak dilengkapi dengan tulangan besi Strauss yang ditanam.
“Menurut saya itu hanya ram-raman besi saja dan langsung dicor, sebab jika menggunakan tulangan besi strauss, tentunya dipermukaan TPT terdapat lebihan menyerupai tiang balok,” ungkapnya kepada awak media ini, Selasa (15/11/2022).
Disisi lain, kualitas bangunan tersebut patut dipertanyakan, sebab banyak sisi TPT yang sudah retak-retak, bahkan sebagian lainnya ada yang patah (pecah).
Kepala Inspektorat Bojonegoro, Teguh Prihandono saat menerima informasi perihal TPT tersebut dari pewarta ini menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan kordinasi dan pengecekan.
“Tadi barusan konfirm, Irba saya turun ke Kades Katur untuk mencari tau proyek siapa, dan ternyata proyek PU Bina Marga,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari saat dikonfirmasi oleh pewarta melalui pesan WhatsApp, pihaknya enggan menjawab dan hanya menyampaikan terima kasih atas info yang diterimanya.
Miris, banyaknya proyek asal-asalan yang ada tentu berdampak dan dapat menciderai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam melaksanakan percepatan pembangunan. [i1/**]