Lamongan | Matajawatimur.com – Aksi Demo puluhan petani Desa Dateng, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan Senin (4/7/2022) di depan balai desa setempat. Massa pendemo mendesak kepala desa agar mengembalikan fungsi area di sekitar waduk Jabung Ring Dyke. Area rawa itu telah dialih fungsikan sebagai tambak sehingga irigasi petani terganggu. Parahnya, area itu digarap oleh warga luar desa tepatnya orang dari daerah Gresik.
Selain itu warga juga menuntut kepada Pemerintah Desa setempat agar mengembalikan fungsi rawa di kawasan proyek Waduk Jabung Ring Dike sebagaimana mestinya.

Dengan begitu, rawa tersebut akan tetap menjadi tempat penampungan air yang bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian masyarakat sekitar. Sejak perubahan fungsi itu, produktifitas para petani di sana berkurang.
“Kita menuntut agar kawasan di proyek Waduk Jabung Ring Dike dikembalikan sebagaimana fungsinya. Tidak dijadikan sebagai lahan tambak yang keberadaannya sangat meresahkan masyarakat petani,” ujar Abu Hasan.
Sementara itu, Kepala Desa Dateng Imqori saat dikonfirmasi oleh awak media matajawatimur mengatakan, akan menampung aspirasi dari masyarakat yang hari ini menggelar aksi Demo. Menurutnya alih fungsi lahan rawa menjadi tempat pertanian dan juga tambak dinilai sangat berdampak bagi para petani. Sebab mereka kerap kekurangan air.
Salah satu peserta Demo menambahkan bahwa lahan tersebut selain pengairan, dulunya digunakan menjadi tempat warga untuk mencari ikan. Sebaliknya, saat kemarau, lahan digunakan untuk tempat menggembala ternak.
“Kalau sekarang ya tidak bisa. Karena sudah disulap jadi tambak ikan. Dan masyarakat kami secara tidak langsung terdampak dengan alih fungsi lahan rawa jadi tambak ini,” jelasnya.
Sebenarnya, proyek waduk Jabung Ring Dyke sendiri baru dimulai pada tahun 2011. Setelah proyek tersebut mangkrak, sejumlah warga, terutama dari luar desa kemudian memanfaatkan lahan itu untuk dijadikan sawah dan tambak. Hal itu sengaja dilakukan agar mereka mendapatkan ganti rugi jika nantinya pembangunan kembali dilanjutkan. (Red)