Lamongan – Matajawatimur.com | Pembangunan Proyek jalan usaha tani (JUT) di Desa Menongo Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan menuai kritik dari masyarakat, adapun permasalahannya adalah tanpa papan informasi proyek sehingga terkesan tidak transparan, selain itu juga imbas dari pembangunan proyek yang baru tersebut malah membuat hancur tembok pelindung tanah dari proyek sebelumnya.
Seperti saat media ini melakukan investigasi di lapangan disitu tidak ditemukannya papan informasi tentang keterangan proyek tersebut menggunakan dana dari mana, juga tidak ada keterangan lebih rinci tentang berapa Volume proyek tersebut.
Dalam mewujudkan pembangunan yang transparan salah satunya adalah pemasangan papan informasi dalam setiap pembangunan, agar masyarakat bisa ikut mengawasi dalam pembangunan tersebut. Dan itu juga sesuai dengan amanat UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Ketika kami mencoba menggali informasi lebih jauh kepada masyarakat sekitar yang namanya tidak berkenan kami sebutkan, mereka mengaku tidak paham apapun tentang proyek tersebut.
“saya tidak paham mas ini proyek apa, apalagi sumber dananya dari mana malah saya kurang paham” ujar salah satu warga Kamis (23/03/2023).
“Biasanya kan ada papan informasi, namun dalam proyek ini tidak ada papan informasi yang terpasang, dan yang pecah ini bangunannya sekitar 2 bulanan mas, kalau menurut saya yang pecah ini jelas kurang semen.” Imbuhnya.
Pihaknya juga menyayangkan baru dibangun sudah langsung di lewati dum truck, dan akhirnya banyak yang rusak tembok penahan tanahnya di beberapa titik.
“Ya seharusnya tidak di lewati dum truck dulu biar tidak pecah, karena tembok penahan tanah nya tidak ada besinya, kenapa harus dipaksa lewat, kenapa tidak di langsir saja biar tidak pecah.”ucapnya kepada media.
Sementara itu dilokasi proyek terlihat beberapa bagian tembok pelindung tanah yang sudah pecah dan hancur, dampak dari proyek pembangunan JUT yang baru, hal ini jelas menimbulkan kerugian negara yang secara disengaja karena dilakukan berulang-ulang.
Terpisah Mulyono kepala desa menongo beliau mengaku kalau proyek yang pecah itu merupakan proyek Jalan Usaha Tani dari Jasmas yang dikerjakan oleh pokmas.
“Itu proyeknya DPR Hamzah yang dikerjakan oleh pokmas, itu dari dewan dan yang rusak-rusak itu akan diperbaiki. Kalau ada yang tanya-tanya seperti ini bisa langsung tanya ke beliau nya.” Ujarnya kepada wartawan, Jumat. (24/03).
Ketika di tanya soal berapa anggaran dan volume untuk pembangunan JUT yang baru yang menggunakan dana desa Kepala Desa seolah-olah tidak mau menjelaskan.
“Untuk pembangunan yang baru itu menggunakan Dana Desa. Aku nggak pernah ditanya-tanya seperti ini mas, soalnya urusan saya banyak jadi lupa. Yang jelas kemarin sudah musdes, dan warga juga tahu semuanya kalau ada pembangunan.” Kata kades.
Disinggung soal pembangunan yang baru selesai dibangun dilewati dum truck hingga akhirnya banyak yang rusak, katanya sudah resiko dan akan diperbaiki.
“Gimana lagi mas sudah resiko, kalau ndak seperti itu nggak bisa, kalaupun langsir akan menambah biaya, mendingan seperti itu nanti akan kita perbaiki lagi yang rusak, kita akan bertanggung jawab. Terkait anggaran perbaikannya nanti akan saya pakai uang pribadi.”
Salah satu perangkat desa yang kami temui mengatakan bahwa proyek lama yang hancur tersebut dikerjakan oleh pihak luar, kami tidak paham darimana, tutup perangkat desa tersebut.