LAMONGAN – Matajawatimur.com | Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mendorong agar lembaga-lembaga pendidikan di Jawa Timur, khususnya Lamongan bisa berkembang menyesuaikan keadaan zaman,”
Hal itu dia sampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat peletakan batu pertama pembangunan gedung Pondok Pesantren Modern Cahaya Quran, di Desa Tritunggal Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.Sabtu (8/10/2022).

Dalam sambutannya, Yuhronur mengatakan pendidikan agama yang dikombinasikan dengan kemampuan siswa dalam bidang tekonologi dan sains saat ini sangat penting dan dibutuhkan guna menjawab tantangan zaman.
“Banyak hal, yang barangkali pada zaman saya dulu tidak ada sama sekali. Sekarang berlimpah di mana-mana. Sebaliknya, banyak hal yang dulu ada dan sangat penting, tapi hari ini tidak digunakan sama sekali,” jelas Bupati Lamongn didampingi Wakil Bupati, KH. Abdur Rauf.
Tak hanya itu, Bupati yang akrab disapa Pak YES ini juga menjelaskan, seiring dengan kemajuan zaman keberadaan dunia teknologi pun terus mengalami perkembangan. Sehingga, hal ini harus bisa dimanfaatkan untuk memudahkan urusan di segala bidang, tak terkecuali dunia pendidikan.
Lebih lanjut mengenai pendirian SMP Cahaya Quran Islamic Boarding School Babat, Bupati Yuhronur berharap, ke depan lembaga ini mampu menjadi salah satu sarana pembelajaran di Lamongan yang menyediakan pendidikan yang bermutu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.
“Yang terpenting, bekal pendidikan agama dan karakter atau akhlak, harus tetap jadi nomor satu,” tandas Bupati Yuhronur.
Sementara itu Pengasuh PP Cahaya Quran Babat, Nyai Hj. Nurus Sa’adah mengungkapkan bahwa pihaknya mengusung konsep pesantren modern. Ia bahkan menyebut, SMP di pesantrennya merupakan lembaga yang mengintegrasikan antara pendidikan agama, sains, dan teknologi sekaligus.
“Konsep sekolah yang terintegrasi dengan Pondok modern seperti di Cahaya Quran ini masih jarang di Jawa Timur. Bahkan wilayah Lamongan, bisa dibilang, SMP Cahaya Quran Islamic Boarding School ini merupakan sekolah pertama yang pendidikannya terintegrasi dengan konsep pondok pesantren modern,”
Dengan begitu, imbuh Nyai Sa’adah, para peserta didik nantinya diharapkan tak hanya mampu mengukir prestasi di bidang agama, namun juga memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang matematjka, IPA dan literasi.
“Di pesantren ini, anak tidak hanya dibekali pendidikan Al-Quran, agama dan karakter sehari-hari. Tapi, juga punya prestasi dan kemampuan mumpuni di bidang matematika, IPA, dan Literasi. Lulus SMP Cahaya Quran, Insya Allah minimal hafal 5 juz, menguasai bahasa Arab dan Inggris, serta unggul dalam bidang ilmu-ilmu sains,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Ketua Yayasan Cahaya Quran, M. Shorih Kholid, pembangunan gedung baru ini sangat mendesak. Pasalnya, minat dan antusias dari calon wali santri semakin besar tiap tahunnya.
“Sampai hari ini, Alhamdulillah, jumlah santri sudah mencapai 60 orang. Apalagi, untuk tahun ajaran baru 2023 sudah ada belasan santri yang indent masuk,” kata Ustadz Kholid.
Oleh karenanya, tutur Ustadz Kholid, berawal dari keterbatasan sarana itulah, pihaknya membatasi jumlah santri setiap tahun. “Mulai bulan ini, kami berusaha mengejar waktu agar fasilitas ruang belajar dan asrama para santri itu segera tercukupi,”. (Red)